Jumat, 15 Juni 2007

Pesta Bolon Dan Perspektif Pembangunan Samosir

Oleh Drs. Anthon Simbolon, M.Si

Samosir is a gem set in a place of beauty. I hope more People will visit Samosir and learn more about the intresting culture of the Batak people. Joyce Antila Phipps.

Kabupaten Samosir kini masih berusia tiga tahun dan merupakan salah satu dari delapan kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Sejak tiga tahun lalu belum banyak kemajuan yang dicapai, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Terbukti kini Kabupaten Samosir masih termasuk Kabupatern termiskin dengan PAD pertahun kurang lebih 250 milyar. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, pemerintah Kabupaten Samosir melirik potensi wisata yang terpendam seperti keindahan dan keunikan pulau Samosir dan situs Danau Toba yang unik dan rupawan.

Saking rupawannya, seorang wartawan mancanegara menulis ”Samosir is a gem set in a place of beauty. I hope more People will visit Samosir and learn more about the intresting culture of Batak people.”

Dan tidak tangung-tanggung. Pemda Samosir mencanangkan visi Samosir menjadi kabupaten pariwisata pada tahun 2010. Apa artinya visi ini. Bahwa sektor kepariwisataan akan menjadi andalan pemasukan devisa dan berkontribusi secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Samosir. Pemda Sumut juga tak ketinggalan untuk menjadikan kemolekan Pulau Samosir dan keindahan Danau Toba menjadi andalan pariwisata Sumatera Utara, walaupun kontribusinya untuk memajukan kepariwisataan Samosir sangat minim-terlihat dari ketidakpedulian terhadap meningkatnya usaha kerambah ikan apung yang nyata-nyata bisa mencemari danau Toba. Belum lagi dampak negatif atas kehadiran Toba Pulp Lestari (TPL) yang mengakibatkan terganggunya siklus hidrologi dan musnahnya berbagai spesies tanaman, burung, serangga, termasuk terjadinya erosi dan mengeringnaya aliran 145 sungai kecil yang bermuara ke Danau Toba.

Pemerintah daerah Samosir kini giat memacu pembangunan mengejar ketertinggalannya. Dengan visi 2010 ”Kabupaten Samosir akan menjadi Kabupaten pariwisata”, ingin membangun kepariwisataan yang sejajar dengan Bali, sehingga sektor kepariwisataan kelak akan mampu mendukung PADnya secara mandiri.

Kabupaten Samosir terdiri atas sembilan kecamatan (Pangururan, Harian, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Nainggolan, Sitio-tio, Simanindo, dan Sianjur Mulamula) dengan jumlah penduduk sekitar 133 ribu jiwa, yang dihuni oleh lima etnik Batak (puak) yaitu angkola, mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba, merupakan pemekaran dari Kabupaten Tobasa (Toba Samosir). Wilayah Pulau Samosir memanjang sekitar 87 km dari Utara ke Selatan dengan lebar 27 km dari Timur ke Barat. Dikelilingi oleh Danau Toba seluas 1.100 km2 dengan kedalaman 450 meter dan berada pada puncak vulkanik tua pada ketinggian 905 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang.

Secara administratif, Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten Toba Samosir; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.

Dengan visi menjadi Kabupaten Pariwisata, Pemda Samosir ingin merubah arah kehidupan masyarakat Samosir dari sektor pertanian ke sektor pariwisata. Sektor pertanian selama ini merupakan andalan dalam menggerakkan roda perekonomian daerah melalui kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Samosir, yaitu 55,47 persen.(2003). Faktor pendukung keberhasilan sektor pertanian adalah curah hujan dan sekurangnya sepulu sungai yang bermuara ke Danau Toba yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengairi lahan sawah.

Di samping sektor pertanian, ada juga usaha perikanan yang cukup potensial di Kabupaten Samosir dan umumnya dikelola dan diusahakan masyarakat sebagai usaha rumah tangga, baik di kolam, sawah, kolam air deras, jaring apung dan usaha tempat pembenihan. Jenis budi daya yang memiliki lahan terluas adalah jaring apung dengan luas 2.808 ha. dengan hasil produksi sebanyak 615,06 ton, dari sawah sebanyak 9,10 ton, dari kolam sebanyak 4,88 ton.

Kondisi Kepariwisataan Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir pada dasarnya memiliki potensi pariwisata seperti panorama yang indah, objek-objek wisata seperti tempat-tempat bersejarah, rumah ibadah inkulturtif, cagar budaya, dan keunikan Danau Toba yang sempat disebut sebagai salah satu situs keajaiban dunia (world heritage), serta kekayaan seni budaya tradisionil, semuanya merupakan pesona wisata yang dapat dijadikan objek pariwisata yang apabila dikelola dengan baik akan mampu menciptakan lapangan kerja yang tinggi, mendorong kegiatan perekonomian, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta penerimaan devisa bagi kabupaten. 

Sarana akomodasi seperti hotel dan penginapan saat ini di Samosir tidak merata. Sebanyak 86 buah dengan 1.365 kamar dan 2.803 tempat tidur, terbanyak terdapat di Kecamatan Simanindo terdapat 77 hotel dengan 1.241 kamar dan 2.553 tempat tidur di Kecamatan Simanindo. Hal ini terjadi karena Kecamatan Simanindo merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Kabupaten Samosir, tapi kurang menguntungkan bagi pengembangan kepariwisataan Samosir.

Potensi wisata tersebut di atas belum dikelola secara optimal oleh Pemda Samosir. Pada suatu seminar ”Jaring Pendapat” yang diadakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Samosir (Lemdayasa) beberapa bulan lalu di Hotel Sahid Jakarta ada yang mengemukakan bahwa Lembaga Kepariwisataan Internasional tidak merekomendasi wisatawan untuk bermalam (stay the night) di Samosir karena buruknya kondisi dan pelayanan wisatawan seperti kebersihan WC dan lingkungan penginapan. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan perlu perbaikan secara holistik ke depan. 

Pesta Bolon

Pesta Bolon yang akan diselenggarakan di Samosir pada tanggal 1-7 Juli 2007 bukanlah pestanya marga Simbolon sepeti dilansir kebanyakan orang. tapi pesta seluruh masyarakat Samosir. Pesta Bolon dengan ragam acara yang akan diselenggarakan seperti Pesta Adat, Acara Seni Budaya, dan berbagai even olahraga nasional telah mendapatkan rekomendasi tertulis dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Gubernur Sumut, DPRD kabupaten Samosir, dan dari Bupati Samosir. Pesta Bolon ini memang betul-betul akbar sehingga panitia Pesta Bolon telah menjalin kerja sama dengan PT International Events Asia, salah satu Event Organizer terkemuka dan berpengalaman di Jakarta. Sehingga pesta ini diharapkan mampu menarik jumlah wisatawan yang besar baik lokal maupun mancanegara Dan

Pesta Bolon adalah (Big Party). Bolon artinya besar, bukan ”Simbolonon Party” seperti dijelaskan oleh seorang teman ketika ditanya oleh seorang turis mancanegara. Pesta Bolon mengambil thema ”Visit Samosir 2007” diselenggarakan sebagai pesta syukuran oleh para perantau yang rindu dan peduli akan kampung halaman atas berkat melimpah dari Tuhan yang telah diterima selama dalam perantauan.

Hari pertama Pesta diawali dengan kebaktian Raya Oikumene yang akan diikuti oleh komunitas agama yang ada di Samosir dan Kabupaten sekitarnya dilanjutkan Festifal Koor yang akan diikuti oleh seluruh peserta juara dari wilayah-wilayah. Kemudian hari kedua dan ketiga akan diisi dengan pesta adat Batak mulai dari Sulang Bao, Galang paniaran, Mangkarihiri Horbo, Mangalahat Horbo, Gondang Dongan Tubu, Gondang Hula-hula, Gondang Boru, Gondang Undangan, dan Gondang parhobas. Acara adat yang diikuti seluruh peserta dari seluruh Indonesia ini dikemas cukup cermat dan teliti oleh para tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat sehingga terasa khidmat dan sedikit bernuansa magis. Wisatawan dipastikan akan banyak datang untuk menyaksikannya.

Hari keempat akan diisi dengan festival Seni Budaya meliputi festival tata Boga, Tumba, Tortor, Lagu Batak, Musik Tradisional Batak, pameran, dan festival musik Pop Batak. Sedang hari kelima hingga hai ketujuh akan diisi dan dimeiahkan dengan kegiatan olah raga meliputi pertandingan Solu Bolon, Solu Parsadaan, Tour de Samosir, Sepeda Gunung, Marsiranggut, Monsak, Marukkor, Tarik Tambang, Catur, Samosir International 10K, Volley Pantai, Tinju Internasional, Samosir Fly-in Aerosport, dan Samosir International Open Water Championship. Selama seminggu pula, setiap malamnya akan diisi dengan ragam hiburan mulai dari Pop Batak, Musik dangdut, Jass, dan R&B.

Keseluruhan acara akan ditutup dengan upacara penyerahan hadiah kepada juara tiap lomba/festival dan pesta kembang api.

Yang paling menonjol adalah even kejuaraan nasional Renang seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh PRSI-Persatuan Renang Seluruh Indonesia yang dinamai Samosir International Open Water Championship. Kejuaraan nasional yang ingin memecahkan rekor jarak 1.000 meter ini terlaksana berkat keja sama yang baik antara panitia Pesta Bolon dengan PRSI yang diketuai oleh Purnomo Yusgiantoro (Menteri ESDM). Sebelumnya PRSI masih memecahkan rekor 7.500 meter. Demikian juga dengan pertandingan Catur yang direncanakan masuk MURI (Museum Republik Indonesia) akan mempertandingkan 700 orang peserta (tujuh ratus papan catur) berhadapan dengan 20 orang Pecatur Master. Even olah otak ini tentu menarik bagi wisatawan karena membuat para penontonnya ikut-ikutan olah otak.

Yang paling seru adalah lari 10 km (Ten-K) yang dinamai Samosir International Ten-K yang diperkirakan akan diikuti sekitar 10.000 (sepuluh ribu) orang mulai dari pelajar SMP, siswa SMU, pemuda, orangtua dan termasuk turis lokal dan mancanegara dengan rute start dari Kampung Simbolon dan finish di Pangururan ibu kota Kabupaten Samosir. Even olah raga ini tentu mengundang minat keterlibatan banyak wisatawan. 

Yang paling monumental adalah upacara adat Batak yang diselenggarakan dengan khidmat seperti upacara-upacara adat yang ada di Bali. Turis lokal dan mancanegara akan melihat keunikan adat batak yang sebenarnya dan diwariskan secara berkesinambungan sebagai aset budaya yang perlu dilestarikan dan menjadi komoditi pariwisata yang bisa ”dijual” di masa mendatang.

Perspektif Pembangunan Samosir

Dengan visi Kabupaten Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata pada tahun 2010, maka strategi pembangunan Samosir harus memberikan prioritas utama pada sektor pariwisata termasuk di dalamnya strategi mendatangkan wisatawan lokal dan mancanegara sebanyak-banyaknya berkunjung ke Samosir. Pembangunan infrastruktur dan kelembagaan lainnya tidaklah cukup. Pembangunan nonfisik seperti masalah budaya dan etos kerja juga harus seiring, mengingat masyarakat Samosir dikenal belum merupakan masyarakat yang tourism minded atau tourism oriented. Adanya rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam waktu dekat di Kabupaten Samosir perlu benar-benar diarahkan untuk bisa mencetak tenaga profesional bagi kepariwisataan Samosir.

Pembangunan BLK ini dan beberapa pembangunan lainnya seperti perbaikan Tano Ponggol, dan ruas jalan di Samosir adalah atas kepedulian seorang tokoh politik Drs Effendi MS Simbolon sehingga Menteri PU dan Menakertrans berkenan memperhatikan kemajuan pembangunan Kabupaten Samosir, sebagaimana diucapkan oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon dalam sambutannya pada acara Konsolidasi organisasi Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia dan Sosialisasi Pesta Bolon-Visit Samosir 2007 di halaman Kamtor Bupati Samosir bulan April 2007 lalu.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Ir. Jero Wacik, SE dalam pesannya kepada Panitia Pesta Bolon mengatakan di mana ada pariwisata, di situ kesejahteraan masyarakat akan ada. Keramahan, sopan santun, dan hospitality adalah modal utama pariwisata, Saya mengimbau orang Samosir untuk membangun Pulau Samosir, dan orang Samosir harus ada di depan untuk ini. Tidak semua primordialisme itu negatif, karena orang yang paling ingin Samosir itu maju adalah orang Samosir itu sendiri. Saya senang senang dengan rencana Panitia Pesta Bolon di Samosir. Indonesia terdiri atas banyak tempat, tentu jika Samosir terangkat, Indonesia akan terangkat juga. Coba anda lihat, kalau ada turis datang, mereka bayarhotel, restoran, beli souvenir, dan sebagainya. Itu uangnya langsung diterima masyarakat, tidak mampir lagi.

Secara statistik, orang Indonesia rata-rata baru mengenal 2,8 persen dari 33 provinsi di Indonesia artinya orang Indonesia belum sepenuhnya mengenal negerinya. Kepada Ketua Penyelenggaran Pesta Bolon Ir. Raden Simbolon, Menbudpar mengatakan bahwa penyelenggaraan Pesta Bolon sejalan dengan program pariwisata Menbudgar yaitu ”Kenali Negerimu, Cintai Negerimu”.

Penyelenggaraan Pesta Bolon harus dijadikan sebagai momentum penting dan berharga dalam konteks pembangunan Samosir ke depan bagi Pemda Samosir dalam rangka , memperkenalkan potensi pesona wisata Samosir.

Pesta Bolon-Visit Samosir 2007 sudang diambang pintu, tapi dampak lanjutannya sudah mulai terasa. Respons positif dari beberapa marga dan suku Batak yang ada di Jakarta sudah muncul untuk menyelenggarakan pesta yang sama. Tinggal sekarang Pemerintah Kabupaten Samosir yang harus proaktif ”jemput bola” tanpa harus menunggu. Kumandangkan kata ”siap menjadi tuan rumah yang baik dan welcome” bagi setiap perantau yang mau bikin pesta akbar di kampung halaman. Bangkitkan kembali slogan ”Jangan mati dulu sebelum melihat keindahan Pulau Samosir” . Sebab, memang, Samosir is a gem set in a place of beauty.

Dengan demikian perspektif pembangunan Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata pada 2010 akan bisa jadi kenyataan.

Penulis adalah Magister Komunikasi dan seorang Perwira Menengah di Ditjen Renhan Dephan.
Note:
Dikirim ke suarabatakpos@yahoo.co.id hari Jumat tanggal 15 Juni 2007.
Dikirim ke pelita_rakyat@yahoo.com hari Jumat tanggal 15 Juni 2007.